Syekh Muhammad bin Ali as-Sanusi (1787-1859 M) |
Muhammad bin Ali al-Sanusi memiliki beberapa kelebihan: Kecerdasan tinggi, Kepribadian mulia dan dicintai murid-muridnya. Tarekatnya bebas dari syirik dan khurafat
Muslimonitor | Tarekat Sanusiyyah, nama ini dinisbatkan kepada salah seorang Mursyidnya, Syekh Muhammad bin Ali as-Sanusi (1787-1859 M). Beliau belajar ilmu agama, termasuk ilmu Tashawwuf di Fez, Maroko. Di kota ini beliau mempelajari Tarekat Syadziliyah dari Mawlaya al-’Arabiy ad-Darqawi, kemudian pergi ke Masyriq untuk kepentingan yang sama, mempelajari tarekat.
Beliau mulai berkeliling di negeri-negeri Arab demi menambah ilmu. Syekh Muhammad mengunjungi Tunisia, Libya, Mesir, Hejaz dan Yaman kemudian ke Makkah. Di kota kelahiran nabi Muhammad ﷺ ini beliau mengelola halaqah ilmu dan zikir di salah satu tempat yang kemudian dikenal dengan Sanusiyyah.
Selanjutnya Syekh Muhammad bin Ali as Sanusi kembali ke Libya dan tinggal di daerah Jaghbub (Libya). Ia hidup wara’, zuhud dan sering berkhalwat. Jadi, figur yang tengah kita bicarakan ini adalah sosok kelahiran Aljazair, bermukim di Makkah dan dimakamkan di Jaghbub.
Penulis Thabaqat al-Malikiyah wa al-Kittani menuturkan, “Muhammad bin Ali as-Sanusi adalah seorang imam yang telah mencapai makrifat (‘Arif billah), selalu mengajak untuk kembali kepada sunnah Nabi Muhammad ﷺ, karena ia adalah seorang ahli hadits, Hujjah Allah bagi generasi belakangan. Tak diragukan lagi, Beliau adalah Waliyullah."
Dalam kitabnya as-Salsabil al-Mu’in fi al-tara-iq al-Arba’in beliau berujar, “Segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kami dengan para ulama besar dan orang yang telah mencapai “mukasyafah”. Kami juga telah mempelajari tarekat mereka dan mengambil ijazah sebagian besar dari tarekat itu. Kemudian Aku mencoba untuk mengikuti salah satu dari tarekat yang berjumlah 40 itu dan akhirnya Aku mendapatkan satu tarekat yang memiliki sanad yang tinggi: Tarekat Sanusiyah”
Syekh ini menulis sekitar empat puluh kitab dan risalah
Muhammad bin Ali al-Sanusi memiliki beberapa kelebihan : Kecerdasan tinggi, Kepribadian mulia dan dicintai murid-muridnya. Syaikh ini menulis sekitar empat puluh kitab dan risalah, di antaranya: ad-Durar as-Sunniyah fi Akhbar as-Sulalah al-Idrisiyah dan iqazh al-wasnan fi al-amal bi al-hadits wa al-Qur`an.
Berbekal kemampuannya memimpin, Syekh Ali As-Sanusi menyebarkan terekatnya sampai membentang ke timur masuk ke Mesir. Di selatan pengikutnya tersebar di Sudan dan Chad. Pengikut Sanusiyah juga berada di Aljazair dan Tunisia. Dengan modal berbahasa Inggris di Sudan dan Prancis di Chad, Syaikh Ali As-Sanusi melanjutkan misinya memasuki wilayah Koufra pada rute Karavan, antara Wadai dan Benghazi, sejak tahun 1894.
Syekh Muhammad Ali as Sanusi adalah seorang ulama yang ikhlas dan tawadhu (suka merendahkan dirinya). Beliau menyeru kepada ijtihad dan memerangi taqlid. Beliau mencapai kemajuan yang pesat di atas jalan keruhanian. Tarekatnya bebas dari syirik dan khurafat. Tersebar luas hingga ke Selatan Afrika, Sudan, Somalia dan sebahagian negara Arab. Gerakan ini terpengaruh oleh al-Imam Ahmad bin Hanbal, dan Abu Hamid al-Ghazali.
Dalam berdakwah kepada Allah, gerakan ini menggunakan cara lembut dan hikmah. Tarekat Sanusiyyah menekankan pada kemandirian baik secara individu maupun jamaahnya. Tak heran bila unit-unit usaha mereka dirikan | Salman Al Farizy
Lanjutan:
TAREKAT SANUSIYYAH Syekh Ahmad Syarif as Sanusiy, Sufi Pejuang (2)
TAREKAT SANUSIYYAH Menyiapkan kebangkitannya (3)
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar