Sabtu, 22 Januari 2022

Harmoni Ibadah dalam Thawaf dan Sai

Harmoni Ibadah dalam Thawaf dan Sai

MusliMonitor | Islam mengajarkan Tawazun, keselarasan ini tampak dalam ibadah apa pun. Seimbang antara: akhirat – dunia, diri lingkungan dan makhluk-khalik.  


Firman Allah SWT:


 وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَٰكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا ٱلْقِبْلَةَ ٱلَّتِى كُنتَ عَلَيْهَآ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَٰنَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِٱلنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ 


“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu, dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”. (QS Al Baqarah [02] : 143)


Tawaf

Dalam kesempatan umrah, Syekh Akbar Muhammad Fathurahman, Mursyid Tarekat Idrisiyyah menjelaskan tentang:  Esensi Tawaf dan Sai  


Tawaf (Arab: ﻃﻮﺍﻑ, thawāf / berputar) adalah kegiatan mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Tawaf adalah salah satu amal ibadah yang dilakukan oleh Muslim pada saat melaksanakan haji dan umrah. Tawaf hanya dilakukan di Masjidil Haram.


Esensi Tawaf adalah perlambang ibadah mahdhah. Ibadah mahdhah (العبادت المحضة) adalah ibadah yang murni ibadah, hablum minallah.  Aktivitas mengelilingi Baitullah ini pada  hakikatnya mendekat kepada Allah secara langsung. Maksudnya tidak memerlukan sarana. 


Sai

Sedangkan Sai merupakan ikon ibadah ghayr mahdhah atau hablum minannas (hubungan dengan manusia). Hal tersebut terlihat dari kronologis asal muasal peristiwa Sa’i tersebut. Sa’a (سعى) artinya usaha 


Untuk thawaf disyaratkan berwudhu, karena berhadapan langsung (vertikal) kepada Allah SWT. Sedangkan dalam pelaksanaan sa’i tidak, karena mengandung situasi darurat (berusaha).


Tawaf itu merupakan maskot hablum minallah, sedangkan Sai maskot hablum minannaas. Keduanya harus terpadu sehingga kaffah (sempurna).


Bahagia lahir batin, dunia akhirat dambaan setiap insan. Pribadi yang seimbang tergolong hamba yang mensyukuri nikmat-Nya. Perhatikanlah sikap tawazun, harus ada dalam keseharian kita, maka hidup pun jadi serasi.


Mafaza-Online

Silakan Klik

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTA SUFI Liqo Menguatkan Robithoh

KOTA SUFI Liqo Menguatkan Robithoh Pertemuan antara tarekat muktabarah akan terasa langsung seperti bertemu saudaranya